Tuesday, 31 October 2017

SANTRI ZAMAN EDAN by kang ugi

Bagi para santri,khususnya santri salaf,sosok seorang kyai bukan hanya sosok yang dipandang sebagai guru ngaji saja,Namun lebih dari itu.sosok seorang kyai dalam dunia pesantren dianggap sebagai kepala pemerintahan yang otoriter yang segala ucapan baik perintah maupun larangannya sudah menjadi harga mati untuk selalu wajib dan patuh.

Seperti halnya kisah mbah hasim (pendiri Nahdlatul Ulama) saat masih nyantri di mbah Kyai Kholil Bangkalan,kala itu mbah hasim rela menjebur sepiteng demi mencari cincin istri dari kyai khalil yang terjatuh didalamnya sebegitu beraninya,tanpa berfikir panjang langsung dengan akal sadar kyai hasim melakukan hal itu.Ada juga kisah-kisah heroik mengenai perjuangan para santri saat pertempuran 10 November kala itu melawan belanda.karena fatwa dari para kyai yang menyatakan bahwa "khubbul waton minaliman" atau cinta tanah air adalah sebagian dari iman,para santri rela mengorbankan nyawanya pada intinya karena perintah kyai tadi.Sebegitu gilanya santri-santri dulu,Namun itulah cara yang dipercaya dalam dunia pesantren adalah sebagai jalan menuju kemanfaatan ilmu.

Namun yang menjadi pertanyaan,masihkah santri jaman sekarang (santri jaman now) sefanatik itu pada sosok seorang kyai,yang sampai-sampai berani untuk mengorbankan nyawa mereka. santri sekarang sudah sudah terjamah oleh arus moderenisasi pada hakikatnya ,walaupun pesantren mereka pesantren salaf,tentu hal itu akan menjadi perbedaan tersendiri.pada tingkah laku khususnya.Model santri sekarang boleh dikatakan aneh-aneh,santri selfi,santri google,
santri traveling,santri shoping,itu sedikit contoh-contoh keunikan-keunikan santri jaman now.

memang bukan salah santri,namaun zamanlah yang menuntut para santri untuk mengikutinya,harapannya saja para santri jaman now harus bisa lebih berhati-hati dalam menghadapi zaman yang dikatakan sebagai zaman rusak ini,harus bisa lebih memfilter lagi apa-apa yang akan diterimanya.Dan yang terpenting dari hal ini adalah semoga selogan "Perintah Kyai Harga Mati" akan selalu tertanam dalam diri santri.

Friday, 27 October 2017

TERSENYUMLAH DIATAS AWAN KAWAN

SUPENDI BIN KHAMIDIN
(al-fatihah)

SUPENDI BIN KHAMID
Bingung rasanya,siapakah yang berhak untuk disalahkan,tak ada satupun orang yang berhak untuk disalahkan .

apakah aku yang salah,atau dia yang salah,ataukah waktu yang salah,yang telah beraninya sewenang-wenang melakukan hal inipada ku...?????

 Awalnya ku takpercaya,mungkin ini sekedar lelucon anak muda,untuk bergurau mengisi waktu luang.

Namun hal itu nyata ketika perkataan diiringi dengan seduhan air mata yang menetes.
Hatipun dipaksa untuk menyadari tentang hal ini,yang dalam mimpipun tak pernah muncul sedikitpun.

DO'A,DO;A,dan DO'A sajalah yang dapat kami berikan padanya mungkin berharap dapat menjadi sedikit bekal untuk perjalanannya,
Kami percaya kamu itu orang baik,dan tentunya semoga kau juga diperlakukan baikpula,
lanjutkan istirahatnu kawan,dan tersenyumlah diatas awan kawan.


                                                                                                    #K.B.SD N REMBUL 1
                                                                                                    #puisi by.kang ugi



Saturday, 21 October 2017

SENYUM SANTRI DIHARI SANTRI

"SENYUM SANTRI DIHARI SANTRI"

     Tak terasa yah kawan,kini sudah tahun ketiga status kita sebagai santri diperingati.Kebahagiaan kami tak bisa diungkapkan,mungkin hanya senyuman terindah yang dapat terpancar memperlihatka kebahagiaan ini.Iringan do'a selalu kami para santri panjatkan untuk kebahagiaan kita semua,dari orang tua,para kyai-kyai kami,dan yang terpenting untuk negri tercinta kami NKRI.Tanpa berkibarnya bendera negri ini tak mungkin senyum kami para santri selebar ini,untuk itu iringan do'a untuk negri selalu kami panjatkan,semoga selalu diberi kedamaian dengan kebhinekaannya.
Kami para santri tak mempermasalahkan tentang perbedaan-perdaan yang ada dinegri ini,karena yang kami ketahui bahwasanya negri ini berdiri karena adanya perbedaan.

     Dihari yang istimewa bagi kami ini,kami berpesan  ajak seluruh manusia dinegri ini baik yang berclanakan sarung ataupun jens,baik yang berbaret ataupun yang berpeci,ayo bersama-sama cincingka lengan baju,kencangkan ikat pinggang (kencangkan sarung bagi santri) untuk selalu menjaga keutuhan negri ini,karena inilah rumah kita.Mungkin cuma itu pesan dan juga sekaligus do'a kami khususnya untuk negri ini,"kami rela mangan telo asalkan ora anut londo".

 "senyum terindah kami para santri untuk negri ini"



     

Thursday, 5 October 2017

KONSEP PERKEMBANGAN DALAM PANDANGAN ISLAM




KONSEP PERKEMBANGAN DALAM PANDANGAN ISLAM

Disusun guna memenuhi tugas
Mata Kuliah : Psikologi Pendidikan
Dosen Pengampu : PARIMAN ,M.psi

 

Disusun oleh:
IRMA RUSDIANA (2021115353)
DEWI MASITOH
PUTRI NAZA
FITTI ISTIJABATI (2021116001)
M.UGI SOFYAN FASA (2021116019)
Kelas : G


JURUSAN PENDIDIKAN AGAMA ISLAM
FAKULTAS TARBIAH DAN ILMU KEGURUAN
INSTITUT AGAMA ISLAM NEGERI
PEKALONGAN
2017

 


BAB I
Pendahuluan
A.    Latar Belakang
Pertumbuhan dan perkembangan yang terjadi didunia dan alam semesta ini merupakan sunnahtullah yang tidak bisa dihindari. Hal itu merupakan kejadian alamiah yang setiap yang hidup pasti akan mengalami dan merasakan perubahan. Dalam konteks kajian ilmu perkembangan psikologi  merupakan proses bertahap yang  dialami oleh setiap individu. Akan tetapi kita juga harus mengetahui secara pasti , apa yang mendasari dan melatarbelakangi perubahan dan perkembangan pada individu  tersebut. Bagaiaman pandangan al-quran maupun hadist terkait dengan teori perkembangan dan pertumbuhan yang terjadi pada anak. Dalam proses perkembangan akan mengalami beberapa fase dan tahapan-tahapan baik secara biologis maupun psikologis.
Maka lewat tulisan ini akan dikaji mengenai konsep perkembangan dalam pandangan islam, serta bagaimana pandangan al-quran dan hadist yang berkaitan dengan proses perkembangan manusia. Agar kita bisa mengetahui hakikat pertumbuhan manusia
B.     Rumusan Masalah
1.      Apa konsep perkembangan dalam pandangan islam ?
2.      Bagaimana  fase perkembangan dalam pandangan islam ?
3.      Bagaimana perkembangan secara psikologis dalam konsep islam ?
C.     Tujuan Pembuatan Makalah
1.      Mengetahui  konsep perkembangan dalam pandangan islam
2.      Menegetahui fase perkembangan dalam pandangan islam
3.      Mengetahui perkembangan secara psikologis dalam konsep islam

BAB II
Pembahasan
A.    Konsep Perkembangan Dalam Pandangan Islam
Kehidupan manusia memiliki pola dalam tahapan-tahapan tertentu yang termasuk tahapan dari pembuahan sampai kematian.Tahapan yang terjadi yang dilewati oleh manusia dalam pertumbuhan dan perkembangannya bukan terjadi karena faktor peluang atau kebetulan,namun ini semua adalah sesatu yang sudah dirancang,ditentukan,dan ditetapkan langsung oleh Allah SWT.Banyak ayat Al-Qur’an yang menyatakan hal ini,salah satunya yaitu yang artinya :
”…..Dan dia telah menciptakan segala sesuatu,dan dia menetapkan segalanya dengan ukuran-ukuran dengan serapi-rapinya.”(QS AL-Furqan :2)
Hal ini dengan jelas menyatakan bahwa kehidupan dari segala sesuatu telah ditentukan dengan cara demikian rupa sehingga setiap aspek secara proporsional terlengkapi.Dalam pertumbuhan dan perkembangan manusia,segala tahapan yang dikemukakan diatas telah ditentukan sesuai ukurannya dan semua manusia harus melewati semua tahapan tersebut.Diciptakan dan ditentukannya manusia untuk berkembang dalam tahapannya dijelaskan dalam sebuah ayat Al-Qur’an yang artinya :

“Mengapa kamu tidak percaya kepada kebesaran allah ?padahal dia sesungguhnya telah menciptakan kamu dalam beberapa tingkatan kejadian”(QS Nuh:13-14)”

Kemudian juga ada ayat lain yang juga sama menerangkan tentang hal ini,yang artinya:

 Sesungguhnya kamu melalui tingkatan demi tingkatan dalam kehidupan”(QS Insyaqaq :19)
            Ayat-ayat diatas menunjukan bahwa manusia tumbuh dan berkembang mengikuti tahapan tertentu.[1]

B.     Fase Perkembangan Dalam Pandangan Islam
1.        Fase Prenatal ( dalam kandungan )
Tahapan perkembangan manusia dalam Islam  yang pertamaYaitu fase ketika manusia berada di dalam kandungan, tempat manusia menyempurnakan nasibnya di alam dunia. Masa kehamilan ini berjalan sesuai fase fase betahap sebagaimana yang di gambarkan dalam hadits Rasulullah SAW yang artinya: ”sesungguhnya setiap kamu di kumpulkan kejadiannya,dalam rahim ibunya selama 40 hari 40 malam berupa “darah”(alaqoh),dalam waktu yang sama kemudian menjadi daging(mudhghah),dan dalam waktu yang sama pula kemudian di utus Malaikat kepadanya untuk memberitahukan empat perkara, kemudian di tetapkan (1) rizkinya (2) ajalnya,(3) amalnya, (4) celaka atau bahagianya. Kemudian di tiupkan kepadanya ruh. Sesungguhnya salah seorang di antara kamu ada yang melakukan pekerjaan ahli syurga hingga tidak ada jarak di antara dia dan syurga itu kecuali sehasta saja, maka lebih dululah takdir Allah atasnya, kemudian dia melakukan pekerjaan ahli neraka , maka ia pun masuk neraka. Dan sungguh salah seorang di antara kalian melakukan pkerjaan ahli neraka sehingga tidak ada jarak antara dia dengan neraka kecuali sehasta saja, maka lebih dululah ketentuan Allah atasnya, kemudian dia melakukan pekerjaan ahli syurga, maka ia pun masuk syurga. (H.R Bukhori).
Kemudian firman allah dalam surat AL-Hajj : 3 yang artinya:    “Wahai manusia! jika kamu meragukan (hari) kebangkitan maka sesungguhnya Kami telah menjadikan kamu dari tanah,kemudian dari setetes air mani,kemudian dari segumpal darah, kemudian dari segumpal daging yang sempurna kejadiannya dan yang tidak sempurna agar Kami jelaskan kepada kamu; dan Kami tetapkan dalam rahim menurut kehendak Kami sampai waktu yang sudah dotentukan, kemudian kami keluarkan kamu sebagai bayi,kemudian(dengan berangsur-angsur) kamu sampai kepada usia dewasa, dan diaantara kamu ada yang diwafatkan, dan (adapula) diantara kamu yang dikembalikan sampai usia sangat tua (pikun) sehingga dia tidak mengetahuilagi sesuatu yang telah diketahuinya”
Walaupun Al qur’an dan hadits Rasulullah tidak menjelaskan secara langsung dan rinci tentang peristiwa kehamilan ini, namun Islam melihatnya dari aspek pendidikan minimal ada tiga faktor,yaitu : a) Periode dalam kandungan pasti bermula dari adanya kehidupan (al hayat). Perkembangan yang berawal dari nuthfah hingga mudhghoh kemudian menjadi seorang bayi, berarti nuthfah sudah mengandung unsur al hayat. Tanpa ada kehidupan tidak mungkin ada perkembangan. b) Setelah berbentuk daging (mudhghoh) Allah mengutus Malaikat untuk meniupkan ruh kepadanya. Pada masa ini tampaknya ruh sudah menjadi motor kehidupan psikis manusia. Yaitu janin mulai bekerja hingga getarannya dapat di pantau shetescope. c) Aspek penting pada saat bayi dalam kandungan yaitu aspek agama. Ungkapan demikian ini sesuai dengan yang di syari’atkan al qur’an bahwa manusia adalah makhluk beragama.Inilah  tahapan perkembangan manusia dalam Islam yang pertama.

2.      Pascanatal  (pasca wiladah)
a.       Fase bayi
 Fase bayi ialah kehidupan manusia terhitung dari saat kelahiran sampai kira-kira berumur 2 tahun. Masa bayi di sebut juga masa mulut (oral phase). Karena bayi dapat mencapai pemuasan kebutuhan hidupnya dengan menggunakan mulutnya. Ciri khas pada masa ini ialah :
1)      Pada bulan pertama bayi senang tidur.
2)      Hidupnya hanya makan, hidupnya bersifat vegetatif seperti tumbuh-tumbuhan.
3)      Belum ada hubungan dengan dunia luar
4)      Bergerak secara spontan, menggelepar dan sebagainya.
5)      Pada umur 4 bulan bayi mulai miring, membalikkan badan dan mengangkat kepala, kemudian belajar merangkak, duduk dan seterusnya hingga berjalan pada usia 1 tahun.
Di antara perkembangannya yang menonjol pada saat itu adalah indera pendengaran. Di dalam al qur’an Allah berfirman yang artinya “ Dialah yang menciptakan kamu dan menjadikan bagi kamu pendengaran, penglihatan, dan hati, tetapi amat sedikit kamu bersyukur. “
Ada beberapa kewajiban orang tua terhadap bayi yang baru lahir, yaitu:
1)      Di anjurkan mengumandangkan adzan pada telinga kanan dan iqomat pada telinga kiri, karena agar pertama-tama yang menembus pendengara anak adalah kalimat seruan yang Maha Tinggi, dan juga merupakan pengajaran tentang syari’at islam ketika ia memasuki dunia.
2)      Di anjurkan mencukur rambut pada hari ke tujuh
3)      Di anjurkan aqiqoh
4)      Memberi nama
3.      Fase Anak-Anak / Ghoiru Tamyiz  (2-6 tahun )
Yaitu sejak lepasnya panggilan bayi hingga dia masuk sekolah. Masa kanak-kanak sering juga di sebut masa estetika, masa indera, dan masa menentang orang tua. Disebut masa estetika karena masa ini merupakan saat terciptanya perasaan keindahan. Anak-anak senang dengan segala sesuatu yang indah. Di sebut masa indera karena pada masa ini indera anak bekembang pesat. Kemudian disebut masa menentang karena dipengaruhi oleh menonjolnya perkembangan dari berbagai aspek fisik dan psikis di suatu pihak, disisi lain, belum berfungsinya control akal dan moral. Masa ini di tandai juga dengan adanya kesadaran pada anak bahwa ia adalah ciptaan Allah dan mulai mempunyai hati yang berkerangka tauhid.
4.      Fase Anak-Anak / Masa Tamyiz ( 6-12 tahun )
 Pada masa ini anak banyak terdapat perkembangan lanjut yang merupakan penyempurnaan fase sebelumnya.  Tahapan perkembangan manusia dalam Islampada tahapan ini, anak sudah mulai mengenal Tuhan melalui bahasa. pada masa ini ide keagamaan anak di dasarkan atas emosional, maka wajar bila konsep Tuhannya pun bersifat formal.
Menurut Zakiah Daradjat, merpeerkenalkan sifat-sifat Allah kepada anan-anak pada umur ini hendaknya memilih sifat-sifat Allah menyenangkan baginya. Pada masa ini meerupakanmasa sekolah dasar, artinya anak harus mulai dibekali pengetahuan dasar yag tentunya penting untuk keberhasilan anak dikemudian hari. Karakteristik anak pada masa ini ialah :
a.       Anak mulai bersekolah
b.      Guru mulai menjadi pujaannya
c.       Gigi tetap mulai tumbuh
d.      Anak mulai gemar membaca
e.       Anak mulai malu apabila auratnya di lihat orang
f.        Hubungan anak dengan ayahnya semakkin erat
g.      Anak suka menghafal
5.      Fase Remaja / Masa  Baligh  (12-21 tahun)
Beberapa sifat yang nampak pada masa ini ialah :
a.       Pada  anak laki-laki :
1)      Aktif dan suka memberi
2)      Suka memberi perlindungan
3)      Aktif menirukan pribadi pujaannya
4)      Tertarik dengan hal yang bersifat abstrak dan intelektualnya
5)      Berusaha menunjukkan sisi lebihnya.
b.      Pada anak perempuan :
1)      Pasif dan suka menerima
2)      Suka mendapat perlindungan
3)      Pasif tetapi mengagumi pribadi pujaannya
4)      Tertarik pada hal-hal yang bersifat kongkrit dan emosional
5)      Berusaha menuruti dan menyenangkan orang lain
Tahapan perkembangan manusia dalam Islam pada  masa remaja ditandai dengan dimulainya keguncangan, baik bagi laki-laki maupun perempuan. Laki-laki ditandai dengan ihtilam(mimpi basah), sedangkan perempuan ditandai dengan menstruasi. Selain itu terjadi pula perubahan fisik seperti badan beertambah tinggi, payudara semakin membesar, dan sebagainya.
Setiap remaja secara bertahap harus dibantu menyadari tanggung jawabnya sebagai makhluk ciptaan Allah SWT, yang menjadi khalifah di bumi. Pada masa ini merupakan fase pencarian identitas diri, punya kemampuan mengontrol serta mengarahkan diri sendiri, memiliki pengetahuan dan juga ketrampilan teknis dalam bidang yang bermanfaat bagi orang banyak.

6.      Fase Dewasa / Fase Taklif
Usia dewasa adalah masa ketenangan jiwa, ketetapan hati dan keimanan yang tegas. Netty Hartati membagi masa dewasa ini pada tiga tahap
a.       Fase dewasa dini
Yaitu masa pencarian kemantapan dan masa repoduktif, yaitu suatu masa yang penuh masalah dan ketenangan emosional. Seorang muslim tentunya akan berusaha untuk menjalankan aturan yang ada dalam agama islam. Islam mempunyai satu ketentuan yang tercantum dalam suatu hadits Nabi SAW yang artinya, “ bekerjalah untuk duniamu seolah-olah kamu akan hidup selamanya, dan bekerjalah untuk akhiratmu seakan-akan kamu akan mati besok “. (H.R. ibnu asakir ).
b.      Fase Dewasa Madya
Masa ini ditandai dengan adanya perubahan-perubahan jasmani dan mental biasanya fisik mulai lemah dan diikuti oleh penurunan daya ingat.
c.       Fase Dewasa Akhir (Lansia)
Adapun cirri-ciri usia lanjut ini adalah:
1)      Merupakan periode kemunduran
2)      Perbedaan individual pada efek menua
3)      Usia tua dinilai dengan kriteria yang berbeda

Tahapan ini oleh Rasulullah di namakan masa “pergaulatan maut”, yaitu masa umur 60 hingga 70 tahun. Dalam hal ini beliau bersabda yang artinya “ masa penuaan umur umatku dari enam puluh hingga tujuh pulu tahunan”.(H.R. Muslim & Nasa’i). keadaan fisik manusia pada masa lansia ini semakin melemah, sehingga harus selalu bergantung pada orang lain. Allah SWT berfiman: “Allah yang telah menciptakan kamu dalam kadaan lemah, kemudian Dia menjadikan (kamu) lemah dan tua renta sesudah kuat. Allah menjadikan apa yang dikehendakiNYA, sedang Dia maha Mengetahui lagi Berkuasa”.
Berakhirnya masa dewasa bukan berarti berakhir pula pendidikan, karena islam berprinsip bahwa pendidikan manusia berakhir setelah berpisahnya roh dan badan. Sebagaimana sabda Rasulullah yang artinya:     “tuntunlah orang-orang yang berada di ambang kematian untuk membaca kalimat ilaa ilaaha illallah.”. (H.R.Muslim).inilah enam jenis tahapan perkembangan manusia dalam Islam.[2]



A.    Perkembangan Secara Psikologis Dalam Konsep Islam
1.      Perkembangan Fisik
     Perkembangan fisik meliputi: peroide pertumbuhan, periode ini mencakup : awal pekembangan motorik bayi (awal kelahiran),  pentingnya bermain bagi anak-anak (anak-anak) dan masa pubertas, periode pencapaian kematangan, periode usia baya dan periode penuaan.
2.      Perkembangan Kognitif
     Persepsi dan belajar merupakan proses dasar kognitif yang sering dianggap sebagai pusat perkembangan manusia.
a.       Perkembangan kognitif
1)      Tahap perkembangan kognitif
2)      Periode perkembangan
3)      Periode pencapaian kematangan
4)      Periode tengah baya
5)      Periode usia lanjut
b.      Perspektif sosiolkultural dalam perkembangan kognitif
     Perkembangan kognitif manusia juga ditentukan oleh lingkungan dimana dia tinggal.Pentingnya lingkungan dalam perkembangan kognitif terlihat dari banyak ayat-ayat Al-qur’an yang menyuruh manusia untuk belajar di alam semesta (QS. Al-Baqarah: 1641 dan QS. Al-Rum: 8). Perkembangan kognitif seseorang merupakan sesuatu yang tidak dapat lepas dari faktor sosial dan budaya setempat.

c.       Sistem pengolahan informasi pada manusia
     Perkembangan intelektual dapat dikaji menggunakan pendekatan sistem pengolahan informasi yang menganalisis perkembangan keterampilan kognitif.Bentuk informasi yang disimpan dalam sistem ingatan dapat bersifat verbal maupun visual (imagery).
d.      Intelegensi
     Intelegensi tidak terlepas dari proses berpikir manusia. Menuut penelitian terdapat 3 cara berpikir yaitu berpikir serial, beripkir asosiatif dan berpikir integratif. Ketiga jenis proses berpkir ini berhubungan dengan intelegensi yang berbeda-beda.[3]

3.      Perkembangan Emosi
a.       Kekayaan Emosi Manusia
1)      Emosi primer, yaitu emosi dasar yang dianggap terberi secara biologis. Emosi ini terbentuk sejak awal kelahiran.
2)      Emosi sekunder, yaitu emosi yang mengandung kesadaran diri atau evaluasi diri, sehingga pertumbuhannya tergantung pada perkembangan kogntif seseorang.
b.      Perkembangan Ekspresi Emosi

Usia
Ekspresi
0-6 bulan
7- 2 bulan
1-3 tahun
3-6 tahun
6-12 tahun
Segala emosi primer muncul
Emosi primer menjadi lebih jelas
Muncul emosi sekunder (disadari)
Munculnya perbaikan strategi kognitif untuk mengatur emosi
Penyesuaian dengan aturan penampilan meningkat


c.       Pengatuan Emosi
     Terdapat dua jenis aturan tampilan emosional: prososial (prosocial) dan protektif diri (self-protective). Prososial menampilkan aturan emosi untuk melinungi emosi orang lain, sementara protektif diri merupakan pengaturan untuk menyembunyikn emosi dalam rangka menyelamatkan muka atau melindugi dirinya dari konsekuensi negatif.
d.      Perkembangan Tempramen
     Tempramen merupakan dasar biologis bagi perbedaan individu dalam berperilku.Komponen penting dalam tempramen adalah faktor genetik.Lingkungan juga mempengaruhi perkembangan tempramen selanjutnya.
e.       Ikatan Emosional
     Ikatan emosional (emotional attachment) merupakan hubungan emosional yang dekat antara dua orang dengan karakteristik adanya kasih sayang antara dua pihak; dan keduanya menginginkan untuk mempertahankan kedekatan itu. Dalam islam diingatkan bahwa katan emosional ini harus bersifat konstruktif.[4]
4.      Perkembangan Sosial
a.       Identitas diri manusia sebagai khalifah Allah
     Sebagai khalifah Allah, manusia merupakan makhluk sosial multi inteaksi, yang memiliki tanggung jawab baik kepada Allah maupun kepada manusia.
b.      Pembentukan Identitas dan Konflik Psikososial
     Pembentukan identitas bukan merupakan sesuatu yang mudah, namun sangat penting. Pembentukan identitas diri secara kolektif dapat menjadi identitas sosial yang membentuk dinamika masyarakat tersebut

c.       Mengetahui Orang lain
     Al-qur’an mengajarkan manusia untuk mengetahui atau mengenali atau kelompok sosial lainnya. Dalam masyarakat terdapat berbagai jenis kelompok, namun segala perbedaan bukan penghalang untuk mengenal orang ddari kelompok sosial lain.
d.      Perkembangan Ruang Sosial
     Lingkungan memrupakan salah satu faktor yang penting dalam membentuk perkembangan anak.Lingkungan pertama yang palig berpengaruh dalam perkembangan anak adalah lingkungan lingkungan keluarga, kemudian tetangga (lingkungan pengasuhan anak) dan sekolah.[5]




















BAB III
Penutup
A.    Kesimpulan
Dari penjelasan di atas dapat disimpulkan bahwa:
            Dalam pendekatan psikologi perkembangan islami ketentuan Allah merupakan faktor inti dan paling berpengaruh dalam perkembangan manusia. Faktor ini melengkapi paradigma herediter dan lingkungan (nature-nurture) yang sering dibahas sebgai faktor dominan yang mempengaruhi perkembangan manusia.
            Kehendak allah berada diatas kebebasan manusia yang dianugrahkan kepadanya sebagai khalifah dimuka bumi. Tanpa menyertakan pemahaman tentang katentuan Allah, seseorang tidak dapat memperoleh pemahaman yang lengkap tentang manusia dan perkembangannya.
           
B.     Saran
Penulis dalam pembuatan makalah ini sudah berusaha semaksimal mungkin. Dan kami mohon maaf apabila masih terdapat kekurangan dalam makalah ini. Semoga makalah ini dapat menambah wawasan dan pengetahuan bagi kita semua.










DAFTAR PUSTAKA
Aliah B. Purwakania hasan, Psikologi Perkembangan Islami, (Jakarta: PT   Raja Grafindo Perkasa, 2006)
http://ruang wacana.com/tahapan perkembangan islam













[1]Aliah B. Purwakania hasan, Psikologi Perkembangan Islami, (Jakarta: PT Raja Grafindo Perkasa, 2006), hal.23-24
                [2]http://ruang wacana.com/tahapan perkembangan islam
[3]Aliah B. Purwakania hasan, Psikologi Perkembangan Islami, locit.hal. 97-151
[4]Ibid, hal. 161-177
[5]Ibid, hal. 185-200

CARA MEMBUAT TORAKUR

Resep Cara Membuat Manisan Tomat Rasa Kurma (TORAKUR)   Proses penjemuran (sumber: beritadaerah.co.id) Cara membuat Manisan Tomat Rasa...