KONSEP PERKEMBANGAN DALAM PANDANGAN ISLAM
Disusun
guna memenuhi tugas
Mata
Kuliah : Psikologi Pendidikan
Dosen
Pengampu : PARIMAN
,M.psi
Disusun
oleh:
IRMA
RUSDIANA (2021115353)
DEWI
MASITOH
PUTRI
NAZA
FITTI ISTIJABATI (2021116001)
M.UGI SOFYAN FASA (2021116019)
Kelas : G
JURUSAN PENDIDIKAN AGAMA ISLAM
FAKULTAS
TARBIAH DAN ILMU
KEGURUAN
INSTITUT
AGAMA ISLAM NEGERI
PEKALONGAN
2017
BAB I
Pendahuluan
A. Latar Belakang
Pertumbuhan dan
perkembangan yang terjadi didunia dan alam semesta ini merupakan sunnahtullah
yang tidak bisa dihindari. Hal itu merupakan kejadian alamiah yang setiap yang
hidup pasti akan mengalami dan merasakan perubahan. Dalam konteks kajian ilmu
perkembangan psikologi merupakan proses bertahap yang dialami oleh setiap individu. Akan
tetapi kita juga harus mengetahui secara
pasti , apa yang mendasari dan melatarbelakangi perubahan dan perkembangan pada
individu tersebut. Bagaiaman pandangan al-quran maupun hadist
terkait dengan teori perkembangan dan pertumbuhan yang terjadi pada anak. Dalam
proses perkembangan akan mengalami beberapa fase dan tahapan-tahapan baik
secara biologis maupun psikologis.
Maka lewat
tulisan ini akan dikaji mengenai konsep perkembangan dalam pandangan islam, serta bagaimana pandangan al-quran dan hadist yang berkaitan
dengan proses perkembangan manusia. Agar kita
bisa mengetahui hakikat pertumbuhan manusia
B. Rumusan Masalah
1. Apa konsep perkembangan dalam pandangan islam ?
2. Bagaimana
fase perkembangan dalam pandangan islam ?
3. Bagaimana perkembangan secara psikologis dalam
konsep islam ?
C. Tujuan
Pembuatan Makalah
1.
Mengetahui konsep perkembangan dalam
pandangan islam
2.
Menegetahui fase perkembangan dalam pandangan islam
3.
Mengetahui perkembangan secara psikologis dalam konsep islam
BAB II
Pembahasan
A. Konsep Perkembangan Dalam Pandangan Islam
Kehidupan manusia memiliki
pola dalam tahapan-tahapan tertentu yang termasuk tahapan dari pembuahan sampai
kematian.Tahapan yang terjadi yang dilewati oleh manusia dalam pertumbuhan dan
perkembangannya bukan terjadi karena faktor peluang atau kebetulan,namun ini
semua adalah sesatu yang sudah dirancang,ditentukan,dan ditetapkan langsung
oleh Allah SWT.Banyak ayat Al-Qur’an yang menyatakan hal ini,salah satunya
yaitu yang artinya :
”…..Dan dia telah menciptakan
segala sesuatu,dan dia menetapkan segalanya dengan ukuran-ukuran dengan
serapi-rapinya.”(QS AL-Furqan :2)
Hal ini dengan jelas
menyatakan bahwa kehidupan dari segala sesuatu telah ditentukan dengan cara
demikian rupa sehingga setiap aspek secara proporsional terlengkapi.Dalam
pertumbuhan dan perkembangan manusia,segala tahapan yang dikemukakan diatas telah
ditentukan sesuai ukurannya dan semua manusia harus melewati semua tahapan
tersebut.Diciptakan dan ditentukannya manusia untuk berkembang dalam tahapannya
dijelaskan dalam sebuah ayat Al-Qur’an yang artinya :
“Mengapa kamu tidak percaya kepada kebesaran
allah ?padahal dia sesungguhnya telah menciptakan kamu dalam beberapa tingkatan
kejadian”(QS Nuh:13-14)”
Kemudian juga ada ayat lain
yang juga sama menerangkan tentang hal ini,yang artinya:
“Sesungguhnya
kamu melalui tingkatan demi tingkatan dalam kehidupan”(QS Insyaqaq :19)
Ayat-ayat
diatas menunjukan bahwa manusia tumbuh dan berkembang mengikuti tahapan
tertentu.
B. Fase Perkembangan Dalam Pandangan Islam
1.
Fase
Prenatal ( dalam kandungan )
Tahapan perkembangan manusia dalam Islam yang pertamaYaitu fase ketika manusia berada di dalam
kandungan, tempat manusia menyempurnakan nasibnya di alam dunia. Masa kehamilan
ini berjalan sesuai fase fase betahap sebagaimana yang di gambarkan dalam
hadits Rasulullah SAW yang artinya: ”sesungguhnya setiap kamu di kumpulkan
kejadiannya,dalam rahim ibunya selama 40 hari 40 malam berupa
“darah”(alaqoh),dalam waktu yang sama kemudian menjadi daging(mudhghah),dan
dalam waktu yang sama pula kemudian di utus Malaikat kepadanya untuk
memberitahukan empat perkara, kemudian di tetapkan (1) rizkinya (2) ajalnya,(3)
amalnya, (4) celaka atau bahagianya. Kemudian di tiupkan kepadanya ruh.
Sesungguhnya salah seorang di antara kamu ada yang melakukan pekerjaan ahli
syurga hingga tidak ada jarak di antara dia dan syurga itu kecuali sehasta
saja, maka lebih dululah takdir Allah atasnya, kemudian dia melakukan pekerjaan
ahli neraka , maka ia pun masuk neraka. Dan sungguh salah seorang di antara
kalian melakukan pkerjaan ahli neraka sehingga tidak ada jarak antara dia
dengan neraka kecuali sehasta saja, maka lebih dululah ketentuan Allah atasnya,
kemudian dia melakukan pekerjaan ahli syurga, maka ia pun masuk syurga.
(H.R Bukhori).
Kemudian firman
allah dalam surat AL-Hajj : 3 yang
artinya: “Wahai manusia! jika kamu meragukan (hari)
kebangkitan maka sesungguhnya Kami telah menjadikan kamu dari tanah,kemudian
dari setetes air mani,kemudian dari segumpal darah, kemudian dari segumpal
daging yang sempurna kejadiannya dan yang tidak sempurna agar Kami jelaskan
kepada kamu; dan Kami tetapkan dalam rahim menurut kehendak Kami sampai waktu
yang sudah dotentukan, kemudian kami keluarkan kamu sebagai
bayi,kemudian(dengan berangsur-angsur) kamu sampai kepada usia dewasa, dan
diaantara kamu ada yang diwafatkan, dan (adapula) diantara kamu yang
dikembalikan sampai usia sangat tua (pikun) sehingga dia tidak mengetahuilagi
sesuatu yang telah diketahuinya”
Walaupun Al
qur’an dan hadits Rasulullah tidak menjelaskan secara langsung dan rinci
tentang peristiwa kehamilan ini, namun Islam melihatnya dari aspek pendidikan
minimal ada tiga faktor,yaitu : a) Periode dalam kandungan pasti bermula dari
adanya kehidupan (al hayat). Perkembangan yang berawal dari nuthfah
hingga mudhghoh kemudian menjadi seorang bayi, berarti nuthfah sudah mengandung
unsur al hayat. Tanpa ada kehidupan tidak mungkin ada perkembangan. b) Setelah
berbentuk daging (mudhghoh) Allah mengutus Malaikat untuk meniupkan ruh
kepadanya. Pada masa ini tampaknya ruh sudah menjadi motor kehidupan psikis manusia.
Yaitu janin mulai bekerja hingga getarannya dapat di pantau shetescope. c)
Aspek penting pada saat bayi dalam kandungan yaitu aspek agama. Ungkapan
demikian ini sesuai dengan yang di syari’atkan al qur’an bahwa manusia adalah
makhluk beragama.Inilah tahapan perkembangan manusia dalam Islam yang pertama.
2.
Pascanatal
(pasca wiladah)
a.
Fase bayi
Fase
bayi ialah kehidupan manusia terhitung dari saat
kelahiran sampai kira-kira berumur 2 tahun. Masa bayi di sebut juga masa mulut
(oral phase). Karena bayi dapat mencapai pemuasan kebutuhan hidupnya dengan
menggunakan mulutnya. Ciri khas pada masa ini ialah :
1)
Pada bulan
pertama bayi senang tidur.
2)
Hidupnya hanya
makan, hidupnya bersifat vegetatif seperti tumbuh-tumbuhan.
3)
Belum ada
hubungan dengan dunia luar
4)
Bergerak secara
spontan, menggelepar dan sebagainya.
5)
Pada umur 4
bulan bayi mulai miring, membalikkan badan dan mengangkat kepala, kemudian
belajar merangkak, duduk dan seterusnya hingga berjalan pada usia 1 tahun.
Di antara
perkembangannya yang menonjol pada saat itu adalah indera pendengaran. Di dalam
al qur’an Allah berfirman yang artinya “ Dialah yang menciptakan kamu dan
menjadikan bagi kamu pendengaran, penglihatan, dan hati, tetapi amat sedikit
kamu bersyukur. “
Ada beberapa kewajiban orang tua terhadap bayi
yang baru lahir, yaitu:
1)
Di anjurkan
mengumandangkan adzan pada telinga kanan dan iqomat pada telinga kiri, karena
agar pertama-tama yang menembus pendengara anak adalah kalimat seruan yang Maha
Tinggi, dan juga merupakan pengajaran tentang syari’at islam ketika ia memasuki
dunia.
2)
Di anjurkan
mencukur rambut pada hari ke tujuh
3)
Di anjurkan
aqiqoh
4)
Memberi nama
3.
Fase Anak-Anak
/ Ghoiru Tamyiz (2-6 tahun )
Yaitu sejak
lepasnya panggilan bayi hingga dia masuk sekolah. Masa kanak-kanak sering juga
di sebut masa estetika, masa indera, dan masa menentang orang tua. Disebut masa
estetika karena masa ini merupakan saat terciptanya perasaan keindahan. Anak-anak
senang dengan segala sesuatu yang indah. Di sebut masa indera karena pada masa
ini indera anak bekembang pesat. Kemudian disebut masa menentang karena
dipengaruhi oleh menonjolnya perkembangan dari berbagai aspek fisik dan psikis
di suatu pihak, disisi lain, belum berfungsinya control akal dan moral. Masa
ini di tandai juga dengan adanya kesadaran pada anak bahwa ia adalah ciptaan
Allah dan mulai mempunyai hati yang berkerangka tauhid.
4.
Fase Anak-Anak
/ Masa Tamyiz ( 6-12 tahun )
Pada masa
ini anak banyak terdapat perkembangan lanjut yang merupakan penyempurnaan fase
sebelumnya. Tahapan perkembangan
manusia dalam Islampada tahapan ini, anak sudah mulai mengenal Tuhan melalui bahasa.
pada masa ini ide keagamaan anak di dasarkan atas emosional, maka wajar bila
konsep Tuhannya pun bersifat formal.
Menurut Zakiah
Daradjat, merpeerkenalkan sifat-sifat Allah kepada anan-anak pada umur ini
hendaknya memilih sifat-sifat Allah menyenangkan baginya. Pada masa ini
meerupakanmasa sekolah dasar, artinya anak harus mulai dibekali pengetahuan
dasar yag tentunya penting untuk keberhasilan anak dikemudian hari.
Karakteristik anak pada masa ini ialah :
a.
Anak mulai
bersekolah
b.
Guru mulai
menjadi pujaannya
c.
Gigi tetap
mulai tumbuh
d.
Anak mulai
gemar membaca
e.
Anak mulai malu
apabila auratnya di lihat orang
f.
Hubungan
anak dengan ayahnya semakkin erat
g.
Anak suka
menghafal
5.
Fase Remaja /
Masa Baligh (12-21 tahun)
Beberapa sifat
yang nampak pada masa ini ialah :
a.
Pada anak
laki-laki :
1)
Aktif dan suka
memberi
2)
Suka memberi perlindungan
3)
Aktif menirukan
pribadi pujaannya
4)
Tertarik dengan
hal yang bersifat abstrak dan intelektualnya
5)
Berusaha
menunjukkan sisi lebihnya.
b.
Pada anak
perempuan :
1)
Pasif dan suka
menerima
2)
Suka mendapat
perlindungan
3)
Pasif tetapi
mengagumi pribadi pujaannya
4)
Tertarik pada
hal-hal yang bersifat kongkrit dan emosional
5)
Berusaha
menuruti dan menyenangkan orang lain
Tahapan perkembangan manusia
dalam Islam pada masa
remaja ditandai dengan dimulainya keguncangan, baik
bagi laki-laki maupun perempuan. Laki-laki ditandai dengan ihtilam(mimpi
basah), sedangkan perempuan ditandai dengan menstruasi. Selain itu terjadi pula
perubahan fisik seperti badan beertambah tinggi, payudara semakin membesar, dan
sebagainya.
Setiap remaja
secara bertahap harus dibantu menyadari tanggung jawabnya sebagai makhluk
ciptaan Allah SWT, yang menjadi khalifah di bumi. Pada masa ini merupakan fase
pencarian identitas diri, punya kemampuan mengontrol serta mengarahkan diri
sendiri, memiliki pengetahuan dan juga ketrampilan teknis dalam bidang yang
bermanfaat bagi orang banyak.
6.
Fase Dewasa /
Fase Taklif
Usia dewasa
adalah masa ketenangan jiwa, ketetapan hati dan keimanan yang tegas. Netty
Hartati membagi masa dewasa ini pada tiga tahap
a.
Fase dewasa
dini
Yaitu masa
pencarian kemantapan dan masa repoduktif, yaitu suatu masa yang penuh masalah
dan ketenangan emosional. Seorang muslim tentunya akan berusaha untuk
menjalankan aturan yang ada dalam agama islam. Islam mempunyai satu ketentuan
yang tercantum dalam suatu hadits Nabi SAW yang artinya, “ bekerjalah untuk
duniamu seolah-olah kamu akan hidup selamanya, dan bekerjalah untuk akhiratmu
seakan-akan kamu akan mati besok “. (H.R. ibnu asakir ).
b.
Fase Dewasa
Madya
Masa ini
ditandai dengan adanya perubahan-perubahan jasmani dan mental biasanya fisik
mulai lemah dan diikuti oleh penurunan daya ingat.
c.
Fase Dewasa
Akhir (Lansia)
Adapun
cirri-ciri usia lanjut ini adalah:
1)
Merupakan
periode kemunduran
2)
Perbedaan
individual pada efek menua
3)
Usia tua
dinilai dengan kriteria yang berbeda
Tahapan ini
oleh Rasulullah di namakan masa “pergaulatan maut”, yaitu masa umur 60 hingga
70 tahun. Dalam hal ini beliau bersabda yang artinya “ masa penuaan umur umatku
dari enam puluh hingga tujuh pulu tahunan”.(H.R. Muslim & Nasa’i). keadaan
fisik manusia pada masa lansia ini semakin melemah, sehingga harus selalu
bergantung pada orang lain. Allah SWT berfiman: “Allah yang telah
menciptakan kamu dalam kadaan lemah, kemudian Dia menjadikan (kamu) lemah dan
tua renta sesudah kuat. Allah menjadikan apa yang dikehendakiNYA, sedang Dia
maha Mengetahui lagi Berkuasa”.
Berakhirnya
masa dewasa bukan berarti berakhir pula pendidikan, karena islam berprinsip
bahwa pendidikan manusia berakhir setelah berpisahnya roh dan badan.
Sebagaimana sabda Rasulullah yang artinya: “tuntunlah orang-orang yang berada di
ambang kematian untuk membaca kalimat ilaa ilaaha illallah.”.
(H.R.Muslim).inilah enam jenis
tahapan perkembangan manusia dalam Islam.
A. Perkembangan Secara Psikologis Dalam Konsep
Islam
1.
Perkembangan
Fisik
Perkembangan
fisik meliputi: peroide pertumbuhan, periode ini mencakup : awal pekembangan
motorik bayi (awal kelahiran), pentingnya bermain bagi anak-anak
(anak-anak) dan masa pubertas, periode pencapaian kematangan, periode usia baya
dan periode penuaan.
2.
Perkembangan
Kognitif
Persepsi
dan belajar merupakan proses dasar kognitif yang sering dianggap sebagai pusat
perkembangan manusia.
a.
Perkembangan
kognitif
1)
Tahap
perkembangan kognitif
2)
Periode
perkembangan
3)
Periode
pencapaian kematangan
4)
Periode tengah
baya
5)
Periode usia
lanjut
b.
Perspektif
sosiolkultural dalam perkembangan kognitif
Perkembangan
kognitif manusia juga ditentukan oleh lingkungan dimana dia tinggal.Pentingnya
lingkungan dalam perkembangan kognitif terlihat dari banyak ayat-ayat Al-qur’an
yang menyuruh manusia untuk belajar di alam semesta (QS. Al-Baqarah: 1641 dan
QS. Al-Rum: 8). Perkembangan kognitif seseorang merupakan sesuatu yang tidak
dapat lepas dari faktor sosial dan budaya setempat.
c.
Sistem
pengolahan informasi pada manusia
Perkembangan
intelektual dapat dikaji menggunakan pendekatan sistem pengolahan informasi
yang menganalisis perkembangan keterampilan kognitif.Bentuk informasi yang
disimpan dalam sistem ingatan dapat bersifat verbal maupun visual (imagery).
d.
Intelegensi
Intelegensi
tidak terlepas dari proses berpikir manusia. Menuut penelitian terdapat 3 cara
berpikir yaitu berpikir serial, beripkir asosiatif dan berpikir integratif.
Ketiga jenis proses berpkir ini berhubungan dengan intelegensi yang
berbeda-beda.
3.
Perkembangan
Emosi
a.
Kekayaan Emosi
Manusia
1)
Emosi primer,
yaitu emosi dasar yang dianggap terberi secara biologis. Emosi ini terbentuk
sejak awal kelahiran.
2)
Emosi sekunder,
yaitu emosi yang mengandung kesadaran diri atau evaluasi diri, sehingga
pertumbuhannya tergantung pada perkembangan kogntif seseorang.
b.
Perkembangan
Ekspresi Emosi
Usia
|
Ekspresi
|
0-6 bulan
7- 2 bulan
1-3 tahun
3-6 tahun
6-12 tahun
|
Segala emosi primer muncul
Emosi primer menjadi lebih jelas
Muncul emosi sekunder (disadari)
Munculnya perbaikan strategi kognitif untuk
mengatur emosi
Penyesuaian dengan aturan penampilan
meningkat
|
c.
Pengatuan Emosi
Terdapat
dua jenis aturan tampilan emosional: prososial (prosocial) dan protektif
diri (self-protective). Prososial menampilkan aturan emosi untuk
melinungi emosi orang lain, sementara protektif diri merupakan pengaturan untuk
menyembunyikn emosi dalam rangka menyelamatkan muka atau melindugi dirinya dari
konsekuensi negatif.
d.
Perkembangan
Tempramen
Tempramen
merupakan dasar biologis bagi perbedaan individu dalam berperilku.Komponen
penting dalam tempramen adalah faktor genetik.Lingkungan juga mempengaruhi
perkembangan tempramen selanjutnya.
e.
Ikatan
Emosional
Ikatan
emosional (emotional attachment) merupakan hubungan emosional yang dekat
antara dua orang dengan karakteristik adanya kasih sayang antara dua pihak; dan
keduanya menginginkan untuk mempertahankan kedekatan itu. Dalam islam
diingatkan bahwa katan emosional ini harus bersifat konstruktif.
4.
Perkembangan
Sosial
a.
Identitas diri
manusia sebagai khalifah Allah
Sebagai
khalifah Allah, manusia merupakan makhluk sosial multi inteaksi, yang memiliki
tanggung jawab baik kepada Allah maupun kepada manusia.
b.
Pembentukan
Identitas dan Konflik Psikososial
Pembentukan
identitas bukan merupakan sesuatu yang mudah, namun sangat penting. Pembentukan
identitas diri secara kolektif dapat menjadi identitas sosial yang membentuk
dinamika masyarakat tersebut
c.
Mengetahui
Orang lain
Al-qur’an
mengajarkan manusia untuk mengetahui atau mengenali atau kelompok sosial
lainnya. Dalam masyarakat terdapat berbagai jenis kelompok, namun segala
perbedaan bukan penghalang untuk mengenal orang ddari kelompok sosial lain.
d.
Perkembangan
Ruang Sosial
Lingkungan
memrupakan salah satu faktor yang penting dalam membentuk perkembangan
anak.Lingkungan pertama yang palig berpengaruh dalam perkembangan anak adalah
lingkungan lingkungan keluarga, kemudian tetangga (lingkungan pengasuhan anak)
dan sekolah.
BAB III
Penutup
A. Kesimpulan
Dari penjelasan di atas dapat disimpulkan bahwa:
Dalam
pendekatan psikologi perkembangan islami ketentuan Allah merupakan faktor inti
dan paling berpengaruh dalam perkembangan manusia. Faktor ini melengkapi
paradigma herediter dan lingkungan (nature-nurture) yang sering dibahas sebgai
faktor dominan yang mempengaruhi perkembangan manusia.
Kehendak allah
berada diatas kebebasan manusia yang dianugrahkan kepadanya sebagai khalifah
dimuka bumi. Tanpa menyertakan pemahaman tentang katentuan Allah, seseorang
tidak dapat memperoleh pemahaman yang lengkap tentang manusia dan
perkembangannya.
B. Saran
Penulis dalam
pembuatan makalah ini sudah berusaha semaksimal mungkin. Dan kami mohon maaf
apabila masih terdapat kekurangan dalam makalah ini. Semoga makalah ini dapat
menambah wawasan dan pengetahuan bagi kita semua.
DAFTAR
PUSTAKA
Aliah B. Purwakania hasan, Psikologi Perkembangan Islami, (Jakarta:
PT Raja Grafindo Perkasa, 2006)