ISLAM
SEBAGAI SUMBER AJARAN
MakalahIni Disusun
GunaMemenuhiTugas Mata Kuliah Metodologi Studi Islam
Dosen pengampu : MIFTAHUL HUDA M,AG
DisusunOleh
:
M.Ugi Sofyan Fasa (2021116019)
Eva Rohana (2021116022)
Rezqi Mufaroh (2021116023)
Kelas E
FAKULTAS
TARBIYAH
PRODI
PENDIDIKAN AGAMA ISLAM
INSTITUT
AGAMA ISLAM NEGERI
(IAIN)
PEKALONGAN

BAB I
PENDAHULUAN
A. LatarBelakangMasalah
Islam
adalah agama yang sempurna dan universal,ia berlaku sepanjang waktu,kapanpun
dan dimanapun,islam berlaku bagi semua orang dan seluruh dunia.Dalam ajaran
islam terdapat ajaran-ajaran yang dapat mengantarkan manusia menuju kehidupan
yang lebih baik..Karena islam diturunkan bukan hanya sebagai pelengkap hidup
manusia saja namun juga mengemban beberapa misi untuk mengantarkan manusia
menuju kebahagiaan di dunia dan di akhirat.
Islam
adalah agama samawi (langit) yang diturunkan Allah SWT kepada utusannya,nabi
Muhammad SAW.Islam merupakan agama yang menjadi rahmat bagi seluruh alam.Nmun
di zaman sekarang banyak orang-orang yang tidak mengerti akan
pengertian,karakteristik,dan misi islam itu sendiri,sehingga banyak orang yang
mengatas namakan islam untuk kepentingan pribadi,kelompok,dan partai,bahkan
yang paling ekstrim lagi adalah mengatas namakan islam sebagai kedok untuk melakukan
aksi terorisme ,sehingga islam dianggap sebagai agama teroris.
B. RUMUSAN
MASALAH
Dari uraian
latar belakang di atas,dapat di ambil rumusan masalah diantaranya sebagai
berikut:
1.
Apa pengertian islam?
2.
Apa saja otentisitas ajaran islam?
3.
Apa saja kareakteristik ajaran islam?
4.
Apa saja dimensi-dimensi ajaran islam?
C. TUJUAN
1.
Untuk mengetahuipengertian islam
2.
Untuk mengetahui otentisitas ajaran islam?
3.
Untuk mengetahui kareakteristik ajaran islam?
4.
Untuk mengetahui dimensi-dimensi ajaran islam?
BAB
II
PEMBAHASAN.
A. PENGERTIAN ISLAM
Dari sisi bahasa kata islam berasal
dari kata dasar salima (سلم) yang berarti selamat,
tunduk,berserah. Maka salima min khatarin ( سلم من خطر) berarti selamat dari bahaya, salima
min ‘aibin(سلم
من عيب) berarti selamat dari cacat. Arti aslama ilaihi (اليهاسلم ) berarti tunduk kepadanya.
Sedangkan kata islam merupakan kata jadi (masdar) dari aslama,yaslimu,islaman
yang mempunyai arti kepatuhan, ketundukan dan berserah.[1]
Nama islam memiliki perbedaan yang
luar biasa dengan nama agama lainnya. Kata isalam tidak memiliki hubungan
dengan orang tertentu atau golongan manusia tertentu atau suatu negeri
tertentu. Meskipun islam secara bahasa adalah aktivitas penyerahan diri kepada
Tuhan, tetapi islam disini juga adalah nama agama. Maka din Al-Islam terdapat
titik pertemuan antara musamma (hakikat) penyerahan diri, dan isim
(nama) yang diberikan. Oleh karena itu,
Allah SWT berfirman “ sesungguhnyaagama (yang diridhoi) disisi Allah
hanyalah islam” (QS. Al-Imran:19). Inilah keistimewaan isalm, karena nama
agamanya diberikan langsung oleh Tuhan yang menurunkannya.[2]
Menurut Mahmud Syaltut, Islam adalah agama Allah yang
diwasiatkan untuk mempelajari pokok-pokok dan syariatnya kepada nabi Muhammada
SAW dan wajib menyampaikan kepada seluruh manusia.[3]
B. OTENTITAS AJARAN
ISLAM
1. Al-Quran
Secaraetimologi,
kata Al-quranberasaldarikata qara’ayaqra’uqur’anan. Yaitubacaanataumashdar yang
di artikandengan kata maqru’, artinya; yang dibaca.
Secaraterminologisbanyakdefinisi Al-Qur’an yangdikemukakanoleh para ulama.
Akan tetapidalamhalinikitabisamelihatdefinisi yang
dikemukakanolehabdulWahabKhalaf. Menurutkhalaf al-Qur’an ialahfirman Allah yang
diturunkankepadahatiRasulullah, nabi Muhammad bin Abdullah,
melaluijibrildenganmenggunakanlafadzbahasaarabdanmaknanya yang benar, agar
iamenjadihujjahbagiRasulullah, bahwaiabenar-benarmenjadiRasulullah,
menjadiundang-undangbagimanusia, memberipetunjukkepadamerekadanmenjadisaranauntukmelakukanpendekatandiridanibadahkepada
Allah denganmembacanya. Iaterhimpundalammushaf, dimulaidarisurat Al-Fatikhahdan
di akhiridengansurat An-nas, disampaikansecaramutawattirdarigenerasikegenerasi,
baiksecaralisanmaupuntulisansertaterjagadariperubahandanpergantian[4]
Al-Quran adalahwahyudari Allah untuknabi
Muhammad saw melaluiperantaramalaikatjibril .kemudiannabimenyampaikannyakapada
para sahabat. Lalu para sahabatmenghafaldanmenuliskannyadiberbagai media,
sepertipelepahkurma, kertasmaupuntulanghewandan lain-lain. Hal itudilakukanterusmenerussampaiwahyu
yang terakhirdanakhirnyanabi Muhammad wafat.
Setelahnabi
Muhammad wafat, Abu bakar, sebagaikhalifah yang menggantikannabi Muhammad
memulaiushauntukmengumpulkanteks-teks Al-quran yang masihberserakandimana-mana.
Hal itudidodrongolehsahabatumar yang khawatirakankeutuhan Al-Quran
karenabanyakdaripenghafal Al-Quran yang gugurdalmpeperanganyamamah. Kemudian
Abu Bakarmenyetujuinyadanditunjuklahsahabat Zaid bib
TsabitsebagaipelaksanapenulisMushaf Al-Quran yang pertama. Tidaksampaiwaktusetahun,
mushaf Al-Quran yang pertamaberhasildiselesaikanoleh Zaid bin Tsabit.
Allah
sendiri-lah yang
jugamenjagake-otentitisitasnyadanmerawatnyasehinggajauhdarirekayasa,
perubahanberupapenambahanataupengurangan Al-Qu’an.
2. Al-Hadist
Hadistmenurutbahasayaitukebalikannyaqadim
:dahulu, yaitubaru. Ada juga yang
mengatakanbahwahadistmenurutbahasayaituperkataan. Iniberdasarkanayat
al-quransurat An-nisa’ : 87. Hadistseringdikaitkandengansunnah. Menurutulama’
jumhurhadistdansunnahadalahsama. TetapimenurutIbnuTaymiyyahhadistdansunnahtidaksama.
MenurutIbnTaymiyyah, al-hadismerupakanucapan, perbuatanmaupuntaqrirNabi Muhammad
sebatasbeliaudiangkatmenjadiNabi/Rasul. Sedangkansunnahlebihdariitu,
yaknisebelumdan sesudahdiangkatmenjadiNabi/Rasul.[5]
Al-Quran
danhadits, keduanyamerupakansumberajaranislamkepadaumatislam.Danuntukmenjadikemurniansertamenghindarikemungkinanbercampuradukantarkeduanya,
makarasulullah saw menggunakancaradanjalan yang
berbedadalammenyampaikannyakepada para sahabat. Terhadap Al-Quran, beliausecararesmimemerintahkankepada
para sahabatuntukmenulissertamenghafalkannya. Sedangkanterhadaphadits,
beliauhanyamenyuruhmenghafalkannyasajadantidakmenulisnyasecararesmi.
C. KARAKTERISTIK
AJARAN ISLAM
1. Karakteristik umum
a.
Islam sebagai agama wahyu, penyempurnaan dan penutup
risalah nabi.
b.
Islam sebagai sebuah Din dan Tamaddun sekaligus
bersifat universal.
c.
Islam adalah agama yang mengakui adanya kepercayaan.
d.
Islam merupakan agama yang terbuka, bisa dikaji dari
berbagai keilmuan. Sehingga bagi umat islam Al Qur’an sebagai sumber utama
ajaran islam. [6]
2. Karakteristik
khusus
a.
Bidang Aqidah
1)
Aqidah taufiqiyah artinya akidah islam dijelaskan secara
terperinci . mana perbuatan tauhid dan syirik.
2)
Aqidah ghaibiyyah artinya ajarannya berpangkal dari
keyakinan dan kepercayaan terhadap adanya yang gaib,Allah, Malaikat dan hari
akhir.
3)
Aqidah syumuliyyah artinya didalam ajarannya terdapat
intregitas antara teori dan praktik.
b.
Bidang ibadah dan muamalah
1)
Islam tidak mengenal konsep dikotomis tentang ibadah.
2)
Islam memandang, ibadah merupakan konsekuensi tauhid,
sehingga ibadah merupakan realisasi dari ketauhidan seseorang.
3)
Konsep ibadah didalam Islam bersifat Humanisme
Teosentris, artinya semua bentuk ibadah hanya ditujukan kepada Allah, tetapi
manfaatnya untuk manusia sendiri.
c.
Bidang Ahklak
1)
Ahklak islam adalah Rabbaniyyah artinya ia menjadikan
ajaran Tuhan (Al Qur’an dan Hadis) sebagai sumber nilai untuk menentukan yang
baik dan buruk.
2)
Ahklak islam
adalah ahklak ihsani.artinya ajaran-ajaran ahklak islam sejalan dengan tuntutan
fitrah manusia.
3)
Ahklak islam adalah ahklak universal.
4)
Ahklak islam adalah ahklak keseimbangan
5)
Ahklak islam adalah ahklak realistik
6)
Ahklak islam menjadikan iman sebagai sumber motivasi.[7]
D. DIMENSI-DIMENSI
AJARAN ISLAM
1.
Dimensi Kebudayaan dalam islam
Manusia adalah makhluk Allah yang
diciptakan di dunia sebagai khalifah. Manusia lahir, hidup dan berkembang di
dunia, sehingga disebut juga manusia duniawi. Sebagai makhluk duniawi sudah
barang tentu bergumul dan bergulat dengan dunia, terhadap segala segi, masalah
dan tantangan-tantangannya, dengan menggunakan budi dan dayanya serta
menggunakan segala kemampuannya baik yang bersifat cipta,rasa maupun karsa. Hal
ini menunjukkan bahwa hubungan manusia dengan dunia itu tidaklah selalu
diwujudkan dalam sikap pasif, pasrah dan menyesuaikan diri dengan tuntutan
lingkungannya. Tetapi justru arus diwujudkan dalam sikap aktif, memanfaatkan
lingkungan untuk kepentingan hidup dan kehidupnya.
Dari hubungan yang bersifat aktif itu tumbuhlah kebudayaan.[8]
2.
Dimensi syariah dan ibadah dalam islam
Secara etimologi, syariah berarti
jalan yang lurus (Thoriqotun Mustaqimatun) yang disyariatkan dalam QS.
Al-Jatsiyah:18, atau jalan yang dilalui air untuk minum, atau juga tangga atau
tempat naik yang bertingkat-tingkat. Sdangkan dalam arti terminologi, syariah
mempunyai beberapa pengertian yang dikemukakan oleh beberapa ahli sebagai
berikut.[9]
At-Tahanawi dalam bukunya
“Al-Kasysyaf Ishtihatil Funun” menjelaskan bahwa syariat adalah hukum-hukum yang
diadakan oleh Allah SWT yang dibawa oleh salah satu nabi-Nya , termasuk nabi
Muhammad, baik hukum yang berkaitan dengan cara berbuat yang disebut dengan
‘Far’iyah Amaliyah” yang untuknya dihimpun ilmu fiqh maupun berkaitan deng an
kepercayaan yang disebut dengan ‘Asliyah atau I’tiqodiyah’ yang untuknya
dihimpun ilmu kalam”.
3.
Dimensi Aqidah & Ahklak dalam islma
Aqidah adalah bentuk mashdar dari
kata “ ‘aqoda ya’qidu ‘aqodan” yang artinya simpulan, ikatan , sangkutan ,
perjanjian dan kokoh. Sehingga yang dimaksud aqidah adalah kepercayaan yang
menghujam atau tersimpul didalam hati. Sedangkan ahklak berasal “khuluq” dan
jama’nya ‘Akhlak” yang berarti budi pekerti, etika moral. Demikian pula kata
“khuluq” mempunyai kesesuaian dengan “khilqun”, hanya saja khuluq merupakan
perangai manusia dari dalam diri (ruhaniyah) sedang khilqun merupakan perangai
manusia dari luar (jasmani). Term khuluq juga berhubungan erat dengan “khaliq”
(pencipta) dan “makhluq” (yang diciptakan).[10]
BAB
III
PENUTUP
A. KESIMPULAN
Dari
uraiandiatasmakadapatdisimpulkanbahwasumberajaranislam,baikdalammempelajari,mengkajidanmengamalkanadalah
al-qur’andan al-hadissebagianulamamenambahkandenganijma (kesepakatanulama)
danqiyas (analogi),sedangkanulama lain menganggapnyabagiandarimetodedalamijtihad,disampingmetode
lain.
Dalammempelajaripemahamandanpengalamantentangislamdiperlukanmetode-metode
yang dapatdengancepatdantepatmengantarkankitakepadasatupemahaman yang benar
yang mampumenangkapcita-citaislamdanmewujudkannyadalamtataranrealitas.
B. SARAN
Penulis menyadari dalam proses
pembuatan dan penyampaian makalah terdapat banyak kesalahan dan kekhilafan
penulis sangat mengharapkan kritik dan saran yang membangun untuk penulis guna
mengingatkan dan memperbaiki.Terakhir penulis mengucapkan rasa syukur kehadirat
Allah SWT serta terimakasih kepada pihak-pihak yang membantu dalam proses
pembuatan makalah.
DAFTAR PUSTAKA
A Dictionary of Modern Written
Arabic, Hans Wehr (Ithaca,New Work: Spoken Language Services,Inc,1976)
Didiek Ahmad Supadie,pengantar
studi islam, (Jakarta:PT. Rajagrafindo Persada,2012)
Khoiruddin Nasution, Pengantar Studi Islam,( Yogyakarta ; ACAde)
Abdul WahabKhallaf; IlmuUshulfiqh, cet IX, (Jakarta:Al-Majlis Al-A’la Indonesia lil Al-Da’wah
Al-Islamiyah,1972)
[1]A
Dictionary of Modern Written Arabic, Hans Wehr (Ithaca,New Work:
Spoken Language Services,Inc,1976),hlm.424
[2]Didiek
Ahmad Supadie,pengantar studi islam, (Jakarta:PT. Rajagrafindo
Persada,2012) hlm. 69
[3]Khoiruddin
Nasution, Pengantar Studi Islam,(
Yogyakarta ; ACAdeMIA,2010), hlm. 3
[4]
Abdul WahabKhallaf; IlmuUshulfiqh,
cet IX, (Jakarta:Al-Majlis Al-A’la Indonesia lil Al-Da’wah
Al-Islamiyah,1972)hal.23.
Dalam masalah dimensi kebudayaan,coba dijelaskan lebih eksplisit lagi mengenai perkembangannya hingga sampai pada kesimpulan yang selaras dengan kebudayaan indonesia,karena pada dasarnya islam merupakan suatu ajaran yang bersifat moderat dan dinamis bukan radikal.
ReplyDeleteDisini saya belum menemukan penyelesaian mengenai persoalan ini