Wednesday, 20 September 2017

PENDIDIKAN DAN PENGARUHNYA TERHADAP KEHIDUPAN PEMELUK AGAMA



PENDIDIKAN DAN PENGARUHNYA TERHADAP KEHIDUPAN PEMELUK AGAMA
MakalahIni Disusun Guna Memenuhi Tugas Mata Kuliah Psikologi Agama
DosenPengampu :Abd.Mu’in Drs H.Ma


DisusunOleh :
M.UGI SOFYAN FASA (2021116019)

Kelas:A

FAKULTAS TARBIYAH
PRODI PENDIDIKAN AGAMA ISLAM
INSTITUT AGAMA ISLAM NEGERI
(IAIN) PEKALONGAN
2017
BAB I
PENDAHULUAN

A.    Latarbelakangmasalah
Secara alamiah manusia tumbuh dan berkembang sejak dalam kandungan sampai meninggal,mengalami proses tahap demi tahap.Demikian pula kejadian alam semesta ini diciptakan tuhan melalui proses setingkat demi setingkat.
Pendidikan sebagai usaha membina dan mengembangkan diri manusia dari aspek-aspek kerohanian dan jasmaniah juga harus berlangsung bertahap-tahap.Salah satu proses yang diinginkan dari proses pendidikan adalah mengarahkan manusia agar bisa memiliki kepribadian yang bulat dan utuh,berakhlakul karimah sebagai manusia individual dan sosial serta hamba tuhan yang mengabdikan kepadanya.
Dalam makalah ini akan dijelaskan mengenai peran penting pendidikan terhadap kehidupan pemeluk agama.
                                       
B.     Rumusanasalah
Dari uraian latar belakang di atas,dapat di ambil rumusan masalah diantaranya sebagai berikut:
1.   Apa yang dimaksud dengan pendidikan?
2.   Apa pengaruh pendidikan terhadap kehidupan pemeluk agama?







BAB II
PEMBAHASAN.
A.  PENGERTIAN PENDIDIKAN
Pendidikan merupakan bagian yang tidak dapat dipisahkan dari hidupdan  kehidupan  manusia.  Pendidikan  sebagai  salah  satu  kebutuhan,  fungsi sosial, pencerahan, bimbingan, sarana pertumbuhan yang  mempersiapkan danmembukakan  serta  membentuk  disiplin  hidup. Hal  demikian  membawa pengertian bahwa bagaimanapun sederhananya suatu komunitas manusia, ia akan memerlukan adanya pendidikan. Sebab pendidikan secara alami sudah merupakan kebutuhan hidup manusia.[1]
Pendidikan  dapat  diartikan  sebagai  bimbingan  secara  sadar olehpendidikterhadapperkembanganjasmani  dan  rohani  peserta  didik  menuju terbentuknya kepribadian yang utama. Oleh karena itu,pendidikan dipandangsebagai  salah  satu  aspek  yang  memiliki  peranan  pokok  dalam  membentuk generasi muda agar memiliki kepribadian yang utama.[2]
Menurut  Zakiyah  Daradjat  dalam  Abdul  Majid  dan  Dian  Andayani,“pendidikan  agama  Islam  adalah  usaha  untuk  membina  dan  mengasuh pesertadidik  agar  senantiasa  dapat  memahami  ajaran  agama  Islam  secara  menyeluruh lalu menghayati tujuan, yang pada akhirnya dapat mengamalkan serta menjadikan Islam sebagai pandangan hidup”.[3]
                       
                        Melihat arti pendidikan agama Islam dan ruang lingkupnya,jelaslah bahwa obyek dari pendidikan tersebut adalah anak didik dan tujuan pendidikanagama  Islam  tersebut  adalah  membentuk  pribadi  anak,dalam  hal  ini   anakusiaremaja  agar  menjadi  anak  yang  baik,sholeh,serta  hidup  sesuai  dengan ajaranIslam  sehingga  terjalin  kebahagiaan  di dunia  dan  akhirat.Dalam artianseoranganakyang  akan  menjadi  generasi  penerus  keluarga,  masyarakat,bangsa  serta agama,maka ia harus memiliki kepribadian yang tangguh , iman yang kuat serta akhlak yang mulia.
Suatu  kenyataan  tidak  dapat  dihindari  dari  kenyataan  saat  ini  dengan berbagai  fasilitas dan kecanggihan teknologi yang  selalu  mengiringi  kehidupan manusia dan dengan fasilitas tersebut tidak menutup  kemungkinan  mereka terbawa  arus kemoderenan  yang  kebanyakan  berkiblat  dari  negara  barat  yang sudah  jelas  tidak  sesuai  dengan  ajaran  agama  Islam,  dengan  demikian  maka peraturan-peraturan dalam ajaran agama Islam  secara  tidak  sadar sedikit demi sedikit akan terkikis, munculnya kenakalan remaja,  hilangnya norma serta berkurangnya pemahaman dalam hal Agama, yang  mengakibatkan  para siswa sering sekali menganggap suatu ibadah itu  adalah  sesuatu yang tidak terlalu penting, khususnya ibadah shalat, karena  kurangnya  pemahaman  dalam  hal Agama.
Pendidikan  Agama  adalah  salah  satu  dari  tiga  mata  pelajaran  yangwajibdiberikan  pada  setiap  jenis,  jalur  dan  jenjang  pendidikan  (pendidikanpancasila,pendidikanagama  dan  pendidikan  kewarganegaraan) sesuai  denganUU  nomor  2  tahun  1989  pasal  39  ayat  2.  Dalam  pasal penjelasan  diterangkanpula  bahwa  pendidikan  agama  merupakan  usaha  memperkuat iman danketakwaan  terhadap  Tuhan  Yang  Maha  Esa,  sesuai  dengan  agama  yang dianutoleh  peerta  didik  yang  bersangkutan  dengan  memperhatikan  tuntutan  untuk menghormati agama lain dalam hubungan kerukunan antar umat beragama dalam masyarakat  untuk  mewujudkan  persatuan  nasional,  dan  merupakan  salah  satu hak peserta didik untuk mendapat pendidikan agama, sesuai dengan pasal12 Bab V UU nomor 20 tahun 2003.
Setiap  peserta  didik  pada  setiap  satuan  pendidikan  berhak mendapatkan  pendidikan  agama  sesuai  dengan  agama  yang  dianutnya  dan diajarkan sesuai oleh pendidik yang beragama.[4]
 Pendidikan  agama  Islam  merupakan  bimbingan  jasmani  dan  rohaniyang berdasarkan hukumhukum  agama  yang  bertujuan  untuk  membina  dan mengasuh peserta didik agar senantiasa dapat memahami ajaranagamaIslamsecara  menyeluruh  lalu  menghayati  tujuan,  yang        pada akhirnya dapatmengamalkan  serta  menjadikan  Islam  sebagai  pendangan  hidup. Hal ini sejalan dengan tujuan pendidikan agama islam adalahmendidikbudipekerti,pendidikan  budi  pekerti  bertambah  penting  ketika dikaitkan dengankeberlangsungan  suatu  masyarakat  karena  dengan  lajunya  modernisasi  di segala bidang. Tidak sedikit menimbulkan berbagai fenomena yang mengarah pada hal-hal negatif, ini semua membuktikan bahwa membina dan mengasuh peserta didik untuk mengamalkan serta menjadikan Islam sebagai pandangan hidup  adalah suatu hal yang sangat penting.
Seiring  dengan  lajunya  modernisasi  di  segala  aspek,  tidak  sedikit menimbulkan  fenomena-fenomena  sosial  yang  cenderung  pada  hal-hal yangsifatnya  negatif,  banyaknya  kasus  kriminal  yang  dilakukan  oleh  kalangan  para remaja  khususnya siswa merupakan  salah  satu  indikasi adanya  dekadensi moral di kalangan  siswa,  berbicara  masalah  moral  tidak  terlepas  dari  pembicaraanmasalahpendidikan,terutama  pendidikan  agama  islam  dan  pendidikan merupakan  suatu  kebutuhan  yang  urgen  dalam  kehidupan, karena dengan pendidikan itu akan membantu dalam  menyiapkan  generasi  yang  siap menghadapi masa depan yang cemerlang.
Siswa  merupakan  generasi  muda  penerus  bangsa  yang  harus  dididik untuk  menuju  arah  yang  positif  dalam  pembangunan, dan  terletak  di  pundakgenerasi  mudalah  kemajuan  bangsa  Indonesia,  hal  ini  karena  siswa  juga merupakan investasi dalam dunia pendidikan yang harus dibina dengan baik.
Sekolah  merupakan  wadah  bagi  anak  untuk  belajar  memperolehpengetahuan  dan  pengembangan  berbagai  kemampuan.  Oleh  karena  iupengajaran  dan  bimbingan  di  sekolah  adalah  satu  usaha  yang  bersifat  sadar, dengan tujuan sistematis, terarah pada perubahan tingkah laku, pengetahuan dan pengembangan berbagai kemampuan.
Seorang  guru  agama  disamping  bertanggung  jawab  dalam pembentukan  pribadi  anak  didiknya,  juga  diyakini  dapat  mengatarkan  peserta didik ketingkat kedewasaan, baik secara jasmani maupun rohani, sehingga siswa mampu bertanggung jawab terhadap Allah SWT.

B.     PENGARUH PENDIDIKAN TERHADAP KEHIDUPAN PEMELUK AGAMA
                        Pendidikan, seperti sifatnya sasarannya yaitu manusia, mengandung banyak aspek dan sifatnya sangat kompleks, karena sifatnya yang kompleks itu, maka sebuah batasan pun yang cukup memadai  untuk menjelaskan arti pendidikan secara lengkap. Batasan tentang pendidikan yang dibuat oleh para ahli beraneka ragam dan kandungannya berbedaan yang satu dari yang lain.
 Beberapa batasan pendidikan yang berdasarkan fungsinya[5]
1.      . Pendidikansebagai proses tanspormasibudaya
                        Pendidikan diartikan sebagai kegiatan pewarisan budaya dari satu generasi ke generasi lain. Pendidikan juga mempunyai tugas menyiapkan peserta didik untuk hari esok, suatu masa dengan pendidikan yang menuntut banyak persyaratan baru yang tidak pernah di duga sebelumnya, dan malah sebagian besar masih berupa teka-teki. Dengan menyadari bahwa sistem pendidikan merupakan subsistem dari sistem pembangunan nasional maka misi pendidikan sebagai informasi budaya harus sinkron dengan pernyataan GBHN yang memberikan tekanan pada upaya pelestarian dan pengembangan budaya.
2.      . Pendidikansebagai proses pembentukanpribadi
                        Pendidikan diartikan sebagai suatu kegiatan yang sistematis teearah kepada terbentuknya kepribadian pesrta didik, disebut sistematis karena proses pendidikan berlangsung melalui tahap-tahap bersinambungan (Prosedural) dan sistematis karena berlangsung dalam semua situasi kondisi, disemua lingkungan yang saling mengisi (Lingkungan rumah, sekolah, dan masyarakat)

3.      . PendidikanSebagai Proses Penyiapanwarganegara
                        Pendidikan  diartikan sebagai suatu kegiatan yang terencana untuk membekali peserta didik agar menjadi warga negara yang baik. Tentu saja istilah baik disini bersifat  relatif, tergantung kepada tujuan nasional dari masing-masing bangsa, oleh karena masing-masing bangsa mempunyai falsafah hidup yang berbeda-beda.
4.      . Pendidikansebagaipenyiapantenagakerja
                        Pendidikan sebagai penyiapan tenaga kerja diartikan sebagai kegiatan membimbing peserta didik sehingga memiliki bekal dasar untuk bekerja. Pembekalan dasar berupa pembentukan sikap, pengetahuan, dan keterampilan kerja pada calon luaran. Ini menjadi misi penting dari pendidikan karena bekerja menjadi kebutuhan pokok dalam kehidupan manusia. Bekerja menjadi penopang hidup seseorang dan keluarga sehingga tidak tergantung dan mengganggu orang lain.

1.      PentingnyaPendidikan
                        Peranan pendidikan sangat besar dalam mempersiapkan dan mengembangkan Sumber Daya Manusia (SDM) yang handal yang mampu bersaing secara sehat tetapi juga memiliki rasa kebersamaan dengan sesama manusia meningkat. Ilmu pendidikan termasuk salah satu cabang ilmu pengetahuan yang sifatnya praktis karena ilmu tersebut ditujukan kepada paraktek dan perbuatan-perbuatan yang mempengaruhi anak didik. Mendidik bukanlah Perbuatan sembarangan  karena menyangkut kehidupan dan nasib anak manusia untuk kehidupan selanjutnya, yaitu manusia sebagai makhluk yang bermartabat dengan hak-hak asasinya. Itulah sebabnya melaksanakan pendidikan merupakan tugas moral yang tidak ringan.
                        Pendidikan adalah pengembangan Sumber Daya Manusia, definis-definisi dari yang klasik samapi pada definisi yang kontemporer mengenai pendidikan pada dasarnya mengimplikasikan usaha untuk mengembangkan manusia itu. Bahwa manusia itu perlu pendidikan dengan kata lain manusia tanpa pendidiukan maka manusia ijtu tidak akan menjadi sempurna. [6]
                Harold G. Shane yang menyatakanbahwapendidikanadalah :
a)         .Suataucara yang mapanuntukmemperkenalkanpesertadidikpadapengembaliankeputusanterhadapberbagaipersoalan
b)        Pendidikandapatdipakaiuntukmenanggulangimasalahsosialtertentu
c)         Pendidikandapatmemperlihatkankemampuan yang meningkatuntukmenerimadanmengimplementasikanalternatif-alternatifbaru
d)        Pendidikandiyakinisebagaialternatifterbaik yang dapatditempuhmasyarakatuntukmembimbingperkembanganmanusia.

                        Sedemikkiianpentingnyapendidikandalamupayamencerdaskankehidupanbangsa, meningaktakankesejahteraanmasyarakat, danmembangundanmembangunmartabatbangsa, makapemerintahberusahamemberikanperhatian yang sungguh-sungguhuntukmengatasiberbagaimasalah di bidangpeningkatanpendidikanmulaidaritingkatdasar, menengah, sampaitingkattinggi. Perhatiantersebutantara lain ditujukandengancaramenyediakanalokasianggran yang berarti. Serta ,membuatkebijakan-kebijakan yang berkaitandenganusahameningkatkanmutupendidikan. Bahkan yang lebihpentinglagiadalahterusmelakukan  berbagaimacamikhtiargunamemperluaskesempatanbagimasyarakatdalammemperolehpenmdidikanpadasemuajenjang yang ada.
2.      TujuanDalamPendidikan
                        Tujuan pendidikan berhubungan erat dengan tujuan dan pandangan hidup pendidik sendiri. Nyatalah, bahwa untuk mendidik itu diperluakn suatu syarat yang mutlak. Pendidik sendiri harus telah memiliki (mempersatukan diri dengan) norma-norma tertentu sehingga ia dapat disebut orang yang berkpribadian.
a). TujuanUmum
Tujuan umum ialah tujuan di dalam pendidikan yang seharusnya menjadi tujuan orang tua atau pendidik lain, yang telah ditetapkan oleh pendidik dan selalu dihubungkan dengan kenyataan-kenyataan, yang terdapat pada anak didik itu sendiri dan dihubungkan dengan syarat-syarat dan alat-alat untuk mencapai tujuan umum itu.
b). Tujuan-tujuantaksempurna
Tujuantaksempurnaatautaklengkapiniialahtujuan-tujuanmengenaisegi-segikepribadianmanusia yang tertentu yang hendakdicapaidenganpendidikanitu, sepertikeindahan, kesusilaan, keagamaan, kemasyarakatan, danseksual.
c). Tujuan-tujuan sementara
Tujuan-tujuansementarainimerupakantingkatan-tingkatanuntukmenujukepadatujuanumum, untukmencapaitujuan-tujuansementaraitu di dalampraktekharusmengingatdanmemperhatikanjalannyaperkembanganpadaanak.
                        Tujuanpendidikanmenurut Dewey ialahmembentukmanusiauntukmenjadiwarganegara yang baik.  [7]





















BAB III
PENUTUP


Kesimpulan
                        Betapapentingdanperlunyapendidikanitubagianak-anak, jelaslah pula bahwaanak-anakituharusdididik  ataumendapatpendidikan. Dalampadaituuraian-uraiandimukmakinjelaskiranyaapa yang dimaksuddenganpendidikan. Secarasederhanadapatkitasimpulkanbahwapendidikanialahsegalauisaha orang dewasadalampergaulannyadengananak-anakuntukmemimpinperkembanganjasmanidanrohaninyakearahkedewasan, ataulebihjelaslagipendidikanialahpimpinan yang diberikandengansengajaolehorang  dewasakepadaanak-aqnakdalampertumbuhannya (jasmanidanrohani) agar bergunabagidirisendiridanbagimasyarakat.
                        PeranpendidikansangatpentingdalammempersiapkandanmengembangkanSumberDayaManusia (SDM) yang handal yang mampubersaingsecarasehatsebagaimanatujuanpendidikanitusendiri.












DAFTAR PUSTAKA
Abdul Majid dan Dian Andayani, Pendidikan Agama Islam BerbasisKompetensi, (Bandung; RemajaRosdakarya, 2004)
Muhammad Alim, Pendidikan Agama Islam UpayaPembentukanPemikirandanKepribadian Muslim, (Bandung; RemajaRosdakarya, 2006)
PurwantoNgalim, Drs.MP. IlmuPendidikanToerirtisdanPraktis. PT RemajaRosdakarya Bandung
Shene. H.G-1984. ArtiPendidikanBagi Masa Depan. Jakarta :Pustekum,   Dikbud :  CV Rajawali
TirtaRehardja Umar, Lasulo, SL Drs. PengantarPendidikanRinekaCipta Jakarta
Undang-undangRepublik Indonesia No. 20 Tahun 2003, TentangSistemPendidikan Nasional BesertaPenjelasannya, (Bandung: Citra Umbara, 1992),
Zuhairinidan Abdul Ghofir, MetodologiPembelajaranPendidikan Agama Islam, (Malang; UM Press, 2004),




           





[1]Muhammad Alim, Pendidikan Agama Islam UpayaPembentukanPemikirandanKepribadian Muslim, (Bandung; RemajaRosdakarya, 2006), hlm 8

[2]Zuhairinidan Abdul Ghofir, MetodologiPembelajaranPendidikan Agama Islam, (Malang; UM Press, 2004), hlm. 1
[3]Abdul Majid dan Dian Andayani, Pendidikan Agama Islam BerbasisKompetensi, (Bandung; RemajaRosdakarya, 2004), hlm. 130

[4]Undang-undangRepublik Indonesia No. 20 Tahun 2003, TentangSistemPendidikan Nasional BesertaPenjelasannya, (Bandung: Citra Umbara, 1992), hlm. 11

                [5]Shene. H.G-1984. ArtiPendidikanBagi Masa Depan. Jakarta : Pustekum,   Dikbud :  CV Rajawali

                [6]PurwantoNgalim, Drs.MP. IlmuPendidikanToerirtisdanPraktis. PT RemajaRosdakarya Bandung

[7]TirtaRehardja Umar, Lasulo, SL Drs. PengantarPendidikanRinekaCipta Jakarta

No comments:

Post a Comment

CARA MEMBUAT TORAKUR

Resep Cara Membuat Manisan Tomat Rasa Kurma (TORAKUR)   Proses penjemuran (sumber: beritadaerah.co.id) Cara membuat Manisan Tomat Rasa...